MY STORY
Hari ini
tanggal 29 February 2016 adalah tanggal dimualainya pendaftaran SNMPTN 2016. Hampir
semua siswa SMA menggantungkan hidupnya dengan mengikuti SNMPTN kecuali siswa yang benar-benar sudah pasti tidak melanjutkan
sekolah di PTN seperti saya, ya. . . saya memang tidak mengikuti SNMPTN
awalnya saya merasa kecewa karena menyia-nyiakan kesempatan terbesar, tapi
itulah memang yang harus kujalani karena itu bukan keinginanku melainkan
keinginan kedua orang tuaku. Ah sudahlah mungkin jalan hidupku tidak pada
SNMPTN. Hari ini pendaftaran dimulai, dan bagi mereka yang bisa lolos saat
pendaftaran mulai hari ini, mungkin sangat senang walaupun mereka belum
sepenuhnya diterima karena masih menunggu pengumuman diterima atau tidaknya
mereka di PTN yang mereka inginkan, namun setidaknya mereka masih bisa berharap
dengan SNMPTN tersebut. Tapi bagi mereka yang tidak lolos saat pendaftaran . .
. . .mungkin mereka benar-benar merasa sedih walaupun sebenarnya masih ada
harapan untuk mengikuti SBMPTN ataupun UM, karena yang ada dipikiran mereka
hanya berharap dengan SNMPTN dan kalaupun mengikuti SBMPTN harus belajar lagi untuk mengikuti tes SBMPTN
tersebut kalau mengikuti yang UM pasti harus punya uang yang super banyak terus
kalau nggak gitu ya. . . jelas masuk PTS, tapi kebanyakan mereka merasa enggan
jika masuk di PTS. Alasan mereka enggan masuk PTS karena biayanya lebih mahal,
akreditasinya rendah dan prospek kerjanya tidak terlalu menjanjikan. Tapi bukankah
itu semua bergantung dengan diri kita sendiri? Walaupun di PTS tapi kalau tekun
dan pandai mungkin saja bisa mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan juga. J
Ini
kisah teman satu kelasku, dia bisa dibilang teman yang baik walaupun setiap
orang pasti mempunyai sifat egois tapi dia selalu ada disaat ada teman yang baru
kesusahan atau setidaknya dia bisa mensuport teman yang lain untuk tetap
baik-baik saja dikala ada masalah. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas,
hari ini pendaftaran SNMPTN. Ya. . . mungkin sudah bisa ditebak, dia nggak
diterima untuk pendaftaran itu. Dia merasa sedih yang benar-benar sedih, saya
belum pernah melihat dia se-sedih itu dan sayangnya teman-teman yang lain nggak
ada yang peka dengan perasaan dia. Aku hanya bisa memberi dia semangat kalau
masih ada SBMPTN dan ada juga yang nggak seberuntung dia yang nggak lolos
dengan SNMPTN.
Jujur,
sebenarnya aku merasa iri dengan teman-teman yang lain ketika UTS, UAS maupun
UKK mereka nyontek sana nyontek sini tapi
akhirnya mereka juga bisa lolos SNMPTN, tapi kalau ada yang benar-benar
mengerjakan sendiri malah nggak bisa lolos SNMPTN. Berasa hidup ini nggak adil
bagi orang yang seperti itu. Tapi kembali lagi, itu semua sudah tertulis di
Lauh Mahfudz sejak dulu sebelum kita dilahirkan. Kita hanya berusaha dan
menjalani apa yang sudah di takdirkan untuk kita.
By : Hilfa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar