Minggu, 28 Februari 2016

Cerita Tentang SNMPTN

MY STORY
Hari ini tanggal 29 February 2016 adalah tanggal dimualainya pendaftaran SNMPTN 2016. Hampir semua siswa SMA menggantungkan hidupnya dengan mengikuti SNMPTN kecuali siswa yang benar-benar sudah pasti tidak melanjutkan sekolah di PTN seperti saya, ya. . . saya memang tidak mengikuti SNMPTN awalnya saya merasa kecewa karena menyia-nyiakan kesempatan terbesar, tapi itulah memang yang harus kujalani karena itu bukan keinginanku melainkan keinginan kedua orang tuaku. Ah sudahlah mungkin jalan hidupku tidak pada SNMPTN. Hari ini pendaftaran dimulai, dan bagi mereka yang bisa lolos saat pendaftaran mulai hari ini, mungkin sangat senang walaupun mereka belum sepenuhnya diterima karena masih menunggu pengumuman diterima atau tidaknya mereka di PTN yang mereka inginkan, namun setidaknya mereka masih bisa berharap dengan SNMPTN tersebut. Tapi bagi mereka yang tidak lolos saat pendaftaran . . . . .mungkin mereka benar-benar merasa sedih walaupun sebenarnya masih ada harapan untuk mengikuti SBMPTN ataupun UM, karena yang ada dipikiran mereka hanya berharap dengan SNMPTN dan kalaupun mengikuti SBMPTN  harus belajar lagi untuk mengikuti tes SBMPTN tersebut kalau mengikuti yang UM pasti harus punya uang yang super banyak terus kalau nggak gitu ya. . . jelas masuk PTS, tapi kebanyakan mereka merasa enggan jika masuk di PTS. Alasan mereka enggan masuk PTS karena biayanya lebih mahal, akreditasinya rendah dan prospek kerjanya tidak terlalu menjanjikan. Tapi bukankah itu semua bergantung dengan diri kita sendiri? Walaupun di PTS tapi kalau tekun dan pandai mungkin saja bisa mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan juga. J
        Ini kisah teman satu kelasku, dia bisa dibilang teman yang baik walaupun setiap orang pasti mempunyai sifat egois tapi dia selalu ada disaat ada teman yang baru kesusahan atau setidaknya dia bisa mensuport teman yang lain untuk tetap baik-baik saja dikala ada masalah. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, hari ini pendaftaran SNMPTN. Ya. . . mungkin sudah bisa ditebak, dia nggak diterima untuk pendaftaran itu. Dia merasa sedih yang benar-benar sedih, saya belum pernah melihat dia se-sedih itu dan sayangnya teman-teman yang lain nggak ada yang peka dengan perasaan dia. Aku hanya bisa memberi dia semangat kalau masih ada SBMPTN dan ada juga yang nggak seberuntung dia yang nggak lolos dengan SNMPTN.
        Jujur, sebenarnya aku merasa iri dengan teman-teman yang lain ketika UTS, UAS maupun UKK  mereka nyontek sana nyontek sini tapi akhirnya mereka juga bisa lolos SNMPTN, tapi kalau ada yang benar-benar mengerjakan sendiri malah nggak bisa lolos SNMPTN. Berasa hidup ini nggak adil bagi orang yang seperti itu. Tapi kembali lagi, itu semua sudah tertulis di Lauh Mahfudz sejak dulu sebelum kita dilahirkan. Kita hanya berusaha dan menjalani apa yang sudah di takdirkan untuk kita.

By : Hilfa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar