Pengertian Seni Musik
Seni
musik merupakan cabang seni yang menggunakan media bunyi sebagai sarana
pengungkapan ekspresi senimannya. Kata musik dalam Bahasa Indonesia adalah
terjemahan dari Bahasa Inggris music atau Bahasa Belanda muziek. Menurut para
ahli sejarah, kata musik berasal dari sekumpulan nama dewi kesenian bangsa
Yunani Purba, yaitu musae.
Dalam sebuah ciptaan musik, nada menempati posisi terkecil. Secara sistematis, struktur bentuk musik dapat diuraikan sebagai berikut:
* Nada bertindak sebagai satuan terkecil dalam sebuah ciptaan musik.
* Kumpulan dari nada dinamakan kata.
* Kumpulan beberapa kata dinamakan frase.
* Kumpulan frase musik akan membentuk kalimat musik.
* Kumpulan beberapa kalimat musik dinamakan dengan tema. Tema dapat pula disebut dengan verse, chorus, atau baik musik.
* Kumpulan tema dinamakan ciptaan.
Unsur lain yang ada dalam musik adalah ritme. Adalah susunan hentakan yang teratur.
Dalam sebuah ciptaan musik, nada menempati posisi terkecil. Secara sistematis, struktur bentuk musik dapat diuraikan sebagai berikut:
* Nada bertindak sebagai satuan terkecil dalam sebuah ciptaan musik.
* Kumpulan dari nada dinamakan kata.
* Kumpulan beberapa kata dinamakan frase.
* Kumpulan frase musik akan membentuk kalimat musik.
* Kumpulan beberapa kalimat musik dinamakan dengan tema. Tema dapat pula disebut dengan verse, chorus, atau baik musik.
* Kumpulan tema dinamakan ciptaan.
Unsur lain yang ada dalam musik adalah ritme. Adalah susunan hentakan yang teratur.
Tujuan Penyajian Musik
Setiap karya manusia pasti memiliki tujuan tertentu. Termasuk karya yang berupa musik, beberapa tujuan diciptakannya musik adalah sebagai berikut ;
1. Tujuan Magis.
* Musik pada tujuan ini, musik dianggap property yang mampu memperkuat suasana magis dalam ritual-ritual tertentu.
2. Tujuan Religius.
* Musik dapat diciptakan sebagai pengakuan akan keagungan Tuhan, sebagai sarana mendekatkan diri dengan Tuhan.
3. Tujuan Simbolis.
* Karya musik yang diciptakan pada konteks ini memiliki tujuan simbolis yang dapat menimbulkan kebanggaan terhadap sesuatu. Seperti lagu kepahlawanan, atau lagu kebangsaan.
4. Tujuan Komersial.
* Di sini sudah jelas, musik dijadikan barang yang dapat membuahkan penghasilan bagi senimannya.
5. Tujuan Kreatif.
* Tujuan penciptaannya semata-mata hanya untuk kepuasan dirinya sendiri dan biasanya bersifat eksperimental.
6. Tujuan Rekreatif.
* Musik diciptakan untuk hiburan semata.
Setiap karya manusia pasti memiliki tujuan tertentu. Termasuk karya yang berupa musik, beberapa tujuan diciptakannya musik adalah sebagai berikut ;
1. Tujuan Magis.
* Musik pada tujuan ini, musik dianggap property yang mampu memperkuat suasana magis dalam ritual-ritual tertentu.
2. Tujuan Religius.
* Musik dapat diciptakan sebagai pengakuan akan keagungan Tuhan, sebagai sarana mendekatkan diri dengan Tuhan.
3. Tujuan Simbolis.
* Karya musik yang diciptakan pada konteks ini memiliki tujuan simbolis yang dapat menimbulkan kebanggaan terhadap sesuatu. Seperti lagu kepahlawanan, atau lagu kebangsaan.
4. Tujuan Komersial.
* Di sini sudah jelas, musik dijadikan barang yang dapat membuahkan penghasilan bagi senimannya.
5. Tujuan Kreatif.
* Tujuan penciptaannya semata-mata hanya untuk kepuasan dirinya sendiri dan biasanya bersifat eksperimental.
6. Tujuan Rekreatif.
* Musik diciptakan untuk hiburan semata.
Sejarah Seni Musik
Musik sudah ada sejak zaman dimana manusia
pertama kali hadir. Perkembangan seni musik sangat pesat dikarenakan banyaknya
penemuan-penemuan baru terutama di bidang kebudayaan. Hal ini membuat sejarah
seni musik harus dibagi menjadi beberapa zaman untuk mempermudah mengetahui
perkembangan seni musik. Sejarah seni musik dapat dibagi menjadi enam zaman.
Yaitu zaman prasejarah, abad pertengahan, zaman Barok dan Rokoko, zaman klasik,
zaman romantik, dan zaman modern.
3.1. Musik Zaman Prasejarah
Musik sudah dikenal sejak kehadiran
manusia Homo sapiens yaitu sekitar 180.000 hingga 100.000
tahun yang lalu. Tidak ada yang mengetahui siapa manusia yang pertama kali
mengenal seni musik. Alat musik yang tertua adalah flute yang dibuat dari
tulang yang telah dilubangi. Biasanya berasal dari tulang paha beruang. Flute
tersebut diduga dibuat pada 40.000 tahun yang lalu. Koleksi alat musik zaman
purba paling banyak ditemukan di Cina yang berasal dari tahun 7000 sampai 6600
sebelum masehi. Prasasti yang berisi lagu Hurrian yang bertanggal 1400 SM
merupakan notasi musik tertua yang pernah dicatat.
3.2. Musik Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan (476-1572 M) seni
musik kebanyakan digunakan untuk kepentingan kegiatan agama Kristen. Namun,
setelah adanya berbagai penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, fungsi
musik juga berkembang tidak hanya untuk kegiatan agama. Pada zaman renaisance
(1500-1600) muncul musik percintaan dan keperwiraan. Pada zaman ini musik
Gereja mengalami kemunduran. Alat musik piano dan organ juga ditemukan pada
zaman ini. Komposer yang hidup pada zaman ini adalah Léonin, Pérotin, dan
Guillaume de Machaut.
3.3. Musik Zaman Barok dan Rokoko
Pada zaman Barok dan Rokoko (1600-1750)
penggunaan ornamentik (hiasan musik) makin marah. Namun, pada musik Barok
penggunaannya dilakukan secara spontan sedangkan pada musik Rokoko
penggunaannya dicatat dan diatur. Tokoh seni musik terkenal pada zaman ini
adalah Johan Sebastian Bach. Beliau adalah pencipta musik koral untuk khotbah
Gereja dan pencipta lagu-lagu instrumental. Sayangnya pada akhir masa hidupnya
Sebastian Bach buta dan meninggal di Leipzig.
3.4. Musik Zaman Klasik
Setelah zaman Barok dan Rokoko berakhir,
zaman klasik (1750-1820) muncul. Pada zaman ini, penggunaan dinamika menjadi
semakin lembut, perubahan tempo dengan accelerando (semakin cepat) dan
ritarteando (semakin lembut), dan pemakaian ornamentik dibatasi. Komposer
terkenal di zaman klasik adalah Johann Christian Bach, Joseph Haydn, Wolfgang
Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven.
3.5. Musik Zaman Romantik
Musik pada zaman romantik (1810-1900)
sangat mementingkan perasaan yang subjektif. Musik mulai digunakan untuk
mengungkapkan perasaan. Maka dari itu, penggunaan dinamika dan tempo makin
banyak dipakai. Opera dan balet berkembang pada zaman ini. Komposer yang
terkenal pada zaman ini adalah Ludwig van Beethoven dan Franz Schubert. Pada
akhir zaman romantik, orkestra berkembangan sangat dramatis dan menjadi budaya
kaum urban. Tumbuh juga aneka keragaman teater musik yang baru seperti operet,
musik komedi, dan berbagai bentuk teater musikal lainnya.
3.6. Musik Zaman Modern
Pada abad ke-20, penemuan radio menjadi
cara baru untuk mendengarkan musik. Musik pada zaman modern lebih berfokus pada
ritme, gaya, dan suara. Namun musik pada zaman ini tidak mengakui adanya hukum
dan peraturan. Penemuan perekam suara dan alat untuk mengedit musik memberikan
genre baru pada musik klasik. Dengan demikian, orang-orang semakin bebas
mengungkapkan ekspresinya lewat musik.
Sejarah terbentuknya not balok
Notasi Gregorian
awal notasi balok
Notasi
Gregorian, ditemukan oleh Paus
Agung Gregori pada tahun 590, .[1] adalah awal penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian
belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan
balok not yang 4 baris.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not
antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan
interval antara garis dan spasi adalah sekunder.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan,dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke
kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang
berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan
dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada
(yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada
ilustrasi di samping merupakan interval terts, sedangkan
interval antara not pada spasi dengan not pada garis adalah interval sekunde. Tanda kunci pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili
oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-Gdigunakan,
menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹.
Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping adalah pasangan
nada a1–c2, sedangkan interval sekunde
merupakan pasangan nada a1–b1. Not-not yang
melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat
digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang
diletakkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan
notasi balok dijelaskan dalam contoh yang diambil dari bagian awal karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang
disederhanakan ( perdengarkan).
1.
Di sebelah kiri atas pada awal lagu biasanya
ditempatkan petunjuk tempo (yaitu
kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di
sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penandametronom dalam satuan BPM (beats per minute), di
sini 142 ketukan per menit.
2.
Tanda birama menunjukkan
ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per
birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda
birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu
ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not
seperempat.
4.
Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang
menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz).
5.
Tanda mula utama
yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada
garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah
nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan fis) serta menunjukkan
bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor.
6.
Not pertama adalah not seperempat dengan
nada d1, dengan dinamika (nyaring
lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo
forte: agak nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti
garis birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai. Dengan
demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan
dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
7.
Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d1 yang
jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
8.
Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut
dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not
tersebut harus dimainkan secara legato (sambung-menyambung).
9.
Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi
dua ketukan.
10.
Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala
not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa
kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat
tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan
secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan
sesudahnya).
11.
Tanda diam seperempat
menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama (dalam hal ini) satu
ketukan.
12.
Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan
bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan
makin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim.,
diminuendo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar